RSS Feed

FORGIVE AND YOU FREE YOUR SELF

Posted on

Image may contain: text

 

suatu pagi,
sepulang mengantar sekolah, niat hati leyeh-leyeh. capek dan penat benar pagi itu.
mungkin terlalu over beberapa hari ke belakang dengan aktivitas yang over time juga
.
leyeh-leyeh sebentar
.
tapi akhirnya ke dapur juga, beres-beres, masak-masak
gagal leyeh-leyeh seharian sesuai rencana huhuhu… 😛
.
qodarullah..
.
sadenli
.
ada suara motor datang.
buru-buru menggeser pintu pagar
buru-buru jalan menuju pintu dapur
buru-buru ketuk pintu
.
saya rekam baik-baik dengan telinga gerakgerik siapa di luar itu.
.
sebelum beliau mengucap salam
saya buka pintu dapur lebar sambil siapkan senyuman, menyambut tamu itu
.
sekonyong-koyong
sebelum siap senyum saya keluarkan dari kantongnya
segera setelah pintu dapur saya buka
.
beliau menghambur masuk
seperti hendak menabrakkan tubuhnya yang gendut itu ke badan saya yang gendut pula
halaaaaaaggghhh….hiperbola! 😛
(tiba-tiba, ingat pelajaran ipa, tumbukan supernova) xixixixi…
.
pecah tangis si ibu
.
saya giring cepat-cepat ke ruang tengah supaya duduk dan lebih tenang.
.
apa dikata, tangisnya semakin pecah!
sampai saya pun kira-kira jadi salah tingkah.
.
saya biarkan beliau pecahkan sampai tenang.
tapi ternyata sambil cerita, sambil nangis. tambah banyak. tambah bikin saya kelagapan.
.
ladies.. rupanya kalau kita nangis sambil bicara. lawan bicara kita itu gak seberapa ngerti huhuhu..
.
jadi, kalau lagi emosi, nangis, baiknya masuk ke goa. puas-puasin dulu. kalau sudah selsai. dandan yang cantik dan rapi. and face the world again! hehe…
.
singkat cerita
si ibu ini, setelah sekian tahun bersabar dengan ujian Allah. akhirnya meledak sebab fitnahan dan cacian orang. meledak tangisnya, meledak harga dirinya, meledak kehormatannya
syukurnya, tidak meledak membalas cacian dan fitnah. Allah menjaga beliau. masyaa Allah
.
pagi itu..
saya jadi gemetar…
Allah sedang kirim ujian pula untuk saya.
seluas apa sejatinya hati kita itu? sekedar sekerat daging yang apa bila ia baik, baik pula pemiliknya dan sebaliknya.
.
hati itu mestinya kita sediakan untuk yang baik-baik
kita sediakan untuk menerima nasihat-nasihat
agar ketika ia kembali ke pemilikNya
ia tetap baik
.
fitnah itu..
bukan di hati tempatnya
cacian itu..
buka di hati pula tempatnya
tak perlu mampir, tak perlu dipersilahkan selonjoran bahkan berumah di dalam hati. nanti hati kita penuh dengan yang tak penting
rugi!
.
sebab nasehat tak akan mau mampir, masuk dan leyeh-leyeh dengan nyaman
.
tapi sejatinya
fitnah itu, rahmat
cacian itu, rahmat
untuk hati yang dekat-dekat dengan Rabb-nya
fitnah dan cacian itu tangga naik kelas
.
isi ia dengan kemaafan, prasangka baik kepada Allah, bahwa yang terdapati dari fitnah dan cacian adalah ampunan dari dosa-dosa kita yang menumpuk sekian lama tahun kita hidup ((jika darinya kita segera kembali kepada Allah, dan memohon ampunanNya)

Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, Maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu”. (QS. Al-An’am: 17)
.
pagi itu..
saya berkata sambil gemetar..
terbawa suasana si ibu dan mungkin teringatkan, Allah ingatkan, bahwa saya sendiri pun begitu faqirnya atas ilmu dan hikmah-hikmah

Yaa Rabb..ampuni kami yang tiada berdaya ini, ampuni kami yang faqir ini, berilah kami ilmu yang bermanfaat, dekatkanlah kami kepadaMu dan mampukan kami mengambil hikmah-hikmah dari setiap peristiwa yang kami dapati
lapangkan hati kami dengan kemaafan dan mudahkanlah kami berbuat kebaikan (keshalihan)

eon. 07021017
———————————————————-

About dkaekas

Hamba nan faqir yang mengharap sebaik-baik takdir; keridhoan Robbul'alamin

Leave a comment